Gerakan Perempuan Menanam Semiliar Pohon (GPMSP) yang berkedudukan di Jln. Warung Buncit Raya No. 17 Jakarta Selatan merupakan lembaga sosial non pemerintah yang bergerak dalam lingkup pemberdayaan perempuan guna menunjang program pemerintah khususnya kepedulian kaum perempuan terhadap kelestarian alam.
Program GPMSP itu sendiri terdiri dari 1. Membentuk pokja GPMSP di seluruh wilayah (propinsi) dan seluruh daerah (kabupaten/kota), 2. Melakukan penanaman pohon dan pemeliharaan lingkungan, bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, 3. Sosialisasi dan advokasi kepada stakeholder strategis tentang pentingnya menanam pohon dan memelihara alam, 4. Melakukan pelatihan pembuatan kompos/pupuk organik, pelatihan penanaman dan pemeliharaan tanaman obat, tanaman hias, 5. Pemberdayaan perempuan dalam pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), sperti pemberdayaan perempuan dalam produksi tanaman obat-obatan, tanaman hias, kerajinan HHBK, pembuatan tenun sutera.
Sumber pendanaan kegiatan GPMSP berasal dari, Pemerintah (Kementrian Kehutanan RI, Kementrian Pertanian RI, Kementrian Sosial RI, Kementrian Perindustrian RI, Kementrian Koperasi dan UMKM RI, dll), Perusahaan BUMN, Perusahaan Swasta, Lembaga Donor, Pihak lainnya yang tidak mengikat.
Sasaran dan implementasi Program GPMSP adalah, dalam kawasan hutan pada hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi yang rusak/tidak produktif dan di luar kawasan hutan pada lahan lahan kritis, tidak produktif dan lahan lahan kosong lainnya.
GPMSP telah melakukan beberapa kegiatan penanaman pohon, yang salah satu pelaksanaan program GPMSP Pusat dan pengurus GPMSP Jawa Barat dalam melakukan penanaman pohon, dilakukan di wilayah Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012. Acara tersebut disambut dan dibuka oleh Wakil Bupati Bandung H. Deden Rumaji. Dilihat dari potensi secara kewilayahan bahwa lahan kritis yang ada di Kabupaten Bandung yaitu kurang lebih sekitar 76 hektar.
Dengan adanya program yang dilaksanakan oleh GPMSP ini diharapkan dapat meminimalisir lahan lahan kritis yang rentan dapat menimbulkan bencana seperti longsor, erosi, banjir dan lain sebaginya dan apabila lahan lahan ini sudah dapat ditanami dan lingkungan alam di wilayah Kabupaten Bandung sudah menghijau maka mudah mudahan dapat memberikan hasil hutan yang dapat memberikan konstribusi kesejahteraan untuk masyarakatnya.
Dalam acara tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Kementrian Kehutanan RI. Bapak Santoso yang juga ikut dalam penanaman pohon, seperti tampak pada gambar di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar